Sunday 30 August 2015

Ayam Yang Mencoba Untuk Terbang

Assalamu Alaikum sobat Spenda, apakah sobat spenda masih mengikuti blog ini ? ya tentunya harus donk, biar tidak gaptek Smile with tongue out

pada bulan agustus ini SDN 6 Jatisari dan SMPN 4 Arjasa mengikuti berbagai kegiatan dan juga mengadakan banyak kegitan di sekolah, dari ikut gerak jalan di kecamatan, mengadakan lomba HUT RI, jalan santai hingga istighosah.

yah, semoga kegiatan-kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi kita semua dan juga berdampak positif bagi prestasi siswa siswi SDN 6 Jatisari dan SMPN 4 Arjasa.

untuk mengisi waktu luang, Spenda ingin memberikan sebuah cerita menarik tentang seekor ayam yang ingin sekali bisa terbang. ok, selamat mebaca ya Open-mouthed smile

 

----------------------------------------------------------------------------------

Karya : Qo’id Subki

 

Di sebuah hutan yang luas, hiduplah sepasang ayam hutan. Si jantan memiliki jengger yang sangat kokoh dan juga bulu yang indah, begitupun dengan si betina. mereka hidup berdampingan dengan hewan-hewan lain di hutan.

awalnya hidup mereka berjalan seperti biasa, hingga si betinapun hamil.

“wah, alhamdulillah istriku, kita akan punya anak” kata ayam jantan.

“iya suamiku, sebentar lagi sarang kita akan ramai dengan anak-anak kita” jawab ayam betina sambil tersenyum riang.

 

waktu terus berlalu, kehamilan ayam betina terus berkembang dan akhirnya iapun melahirkan. tapi naas, tak seperti ayam-ayam betina yang lain yang bisa melahirkan belasan terlur. ayam betina ini hanya melahirkan seekor terlur, itupun berukuran kecil daripada ukuran telur biasanya.

“kenapa ini suamiku, kenapa aku hanya melahirkan satu telur ?”

“sudahlah istriku, kita patut bersyukur, mungkin allah memberikan satu anak agar kita bisa maksimal merawatnya”

“iya suamiku,allah memang maha adil”

 

beberapa tahun kemudian, si anak ayam yang ternyata jantan ini tumbuh menjadi ayam remaja yang mewarisi fisik ayah dan ibunya. si anak ayam memiliki jengger yang kokoh dan juga bulu yang indah.

suatu ketika si anak ayam ini pergi jalan-jalan ke hutan sendirian. dalam perjalanannya ia bertemu dengan berbagai hewan, pertama ia bertemu dengan si kerbau yang besar dan kuat.

“hai paman, tandukmu besar sekali dan kau kelihatan kuat, bagaimana bisa kau memiliki tanduk seperti itu ?” kata anak ayam

“wohohohohoho, kau ini lucu sekali. tentu saja aku tandukku besar dan kuat, aku kan kerbau”

“aku ingin memiliki tanduk sepertimu agar aku juga terlihat kuat seperti paman”

“bukankah kau sudah punya jengger, dan jenggermu itu terlihat besar dan kuat” kata si kerbau

“ah, aku bosan paman, lagipulan jenggerku tidak sebesar tanduk milik paman. bolehkah aku meminta satu saja ?”

karena kasihan, si kerbaupun memberikan satu tanduknya kepada anak ayam itu.

 

anak ayam meneruskan perjalanannya ke dalam hutan sambil memamerkan tanduk kerbau yang ia pakai di kepalanya. ia berjalan sambil menggoyang-goyangkan kepalanya. tapi, semakin ia berjalan, semkain tanduk itu terasa berat, semakin berjalan, tanduk itu semakin terasa berat dan ipaun menyerah dan meletakkan tanduk itu. dan pergi melanjutkan perjalanannya

 

dalam perjalanan si anak ayam terus menggerutu dengan tanduk yang ia terima.

“dasar kerbau, ia memberiku tanduk yang berat, sementara tanduk yang ringan ia pakai sendiri. dasar kerbau yang tidak ikhlas” gerutu anak ayam.

“hey hey, ada apa anak muda ?” tanya seekor kelinci

 

apa yang akan terjadi setelah anak ayam bertemu kelinci ?

semua bisa kalian ketahui di chapter selanjutnya Open-mouthed smile

 

BERSAMBUNG……………………

0 comments:

Post a Comment